Mata merupakan organ penglihatan, yang memiliki reaksi terhadap cahaya serta memiliki beberapa fungsi. Mata disebut juga sebagai alat indra. Sebagai alat indra, mata manusia akan bekerja otomatis secara sempurna, agar manusia bisa melihat dengan jelas. Membicarakan mengenai mata, tentunya tak lepas dari bentuk-bentuk mata. Bentuk mata sebenarnya ada 10. Namun, yang sering dibahas yakni hanya 3 bentuk mata, deep set eyes, monolid eyes (bentuk mata yang memiliki lipatan), dan double lids eyes (bentuk mata yang memiliki lipatan sempurna). Meski memiliki bentuk mata yang berbeda, namun ketika sudah terkena mata minus, maka penanganannya pun akan sama.
Mata minus memiliki istilah lain, yakni miopia. Miopia merupakan kondisi mata yang tidak bisa digunakan untuk melihat benda dengan jarak jauh secara jelas. Biasanya, mata minus bisa menyerang siapa saja, tak hanya orang tua, anak-anak pun saat ini sudah rentan terkena mata minus. Apalagi saat ini, ada generasi milenial yang merupakan generasi rentan terkena mata minus. Hal tersebut dikarenakan seringnya generasi milenial bermain atau berinteraksi dengan alat elektronik, seperti smartphone, laptop, televisi, maupun gadget lainnya.
Tak hanya itu, terkadang teknik membaca buku yang salah juga menjadi penyebab mata minus. Sebenarnya, saat ini di internet sudah banyak sekali artikel maupun berita yang menginfokan mengenai cara-cara yang digunakan untuk menyembuhkan mata minus. Bahkan, terkadang ada yang memberi info bahwa mata minus bisa sembuh hanya dalam waktu seminggu.
Mata minus, nampaknya memang sangat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari. Jangan salah juga, mata minus terkadang bisa dikarenakan keturunan lho. Bila orang tua memiliki mata minus, biasanya sang anak pun juga akan mengalami mata minus. Oleh karena itu, berikut akan diulas mengenai cara mengurangi mata minus dengan cara alami maupun operasi.

Cara Mengurangi Mata Minus Secara Alami Tanpa Operasi
Menyembuhkan mata minus memang idealnya dengan cara operasi, namun biaya yang diperlukan untuk operasi sangatlah mahal, sehingga banyak orang tidak mampu melakukan operasi. Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menyembuhkan mata yang minus. Berikut 5 cara yang digunakan untuk menyembuhkan mata minus:
- Jus Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman berduri yang termasuk ke dalam keluarga xanthorrhoeaceae dan masuk ke dalam genus aloe. Lidah buaya memang sering kali dibuat jus untuk alasan kesehatan, salah satunya yakni menyembuhkan mata minus. Mengonsumsi jus lidah buaya mungkin menjadi salah satu cara alami yang mudah dilakukan untuk mengurangi mata yang minus. Kalian bisa mengonsumsi jus lidah buaya ini selama seminggu penuh. Mengapa jus lidah buaya sangat membantu? Karena di dalam lidah buaya terdapat kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin (A, B1, dan C), yang sangat baik untuk kesehatan mata manusia. Saat membuat jus, mungkin kalian bisa menambahkan kacang kenari, lemon, maupun madu.
- Jus Buah Bit
Buah bit merupakan buah yang termasuk ke dalam keluarga umbi-umbian. Buah bit yang cocok untuk menyembuhkan mata minus yakni buah bit merah. Warnanya yang merah mengandung beta karoten yang cukup banyak, sehingga terkadang bisa juga dimanfaatkan untuk pewarna makanan. Beta karoten sendiri merupakan salah satu pigmen tanaman yang mempunyai antioksidan. Buah bit juga mengandung vitamin A. Vitamin A sendiri diketahui sangat membantu dalam menyembuhkan mata minus. Buah bit sangat membantu dalam cara mengurangi mata minus, mencegah risiko katarak, serta menyembuhkan mata hipermetropi.
- Jus Wortel
Wortel adalah jenis sayuran yang memiliki kalori rendah, tinggi nutrisi, dan memiliki rasa yang enak. Wortel dimasukkan ke dalam keluarga Umbelliferae atau biasa disebut sebagai tumbuhan yang terlihat seperti payung. Wortel memiliki kandungan nutrisi yang banyak. Tak hanya itu, wortel juga mengandung banyak vitamin, yang tentunya baik bagi kesehatan mata. Penggunaan wortel merupakan cara mengurangi mata minus yang alami untuk dilakukan. Wortel juga mengandung beta karoten sama seperti buah bit merah. Adanya beta karoten tentunya sangat membantu tubuh manusia untuk memproduksi vitamin A, yang digunakan untuk menjaga kesehatan mata. Hendaknya, jika ingin mata minusnya sembuh, maka kalian bisa mengonsumsinya setiap hari. Hal ini sudah terbukti secara medis, bahwa minum dua gelas jus wortel dalam satu hari selama sebulan bisa meningkatkan penglihatan dari penderita mata minus.
- Menggunakan Daun Sirih
Sejak dahulu, daun sirih digunakan untuk mengobati mata minus. Di dalam daun sirih terkandung vitamin A yang memang digunakan untuk menyembuhkan mata minus. Namun, terkadang masyarakat Indonesia salah dalam mengolah daun sirih. Maka dari itu, di sini akan dijelaskan bagaimana mengolah daun sirih yang benar, sehingga bisa digunakan untuk cara mengurangi mata minus, yakni:
- Siapkan beberapa helai daun sirih dan cuci sampai bersih.
- Masukkan ke dalam panci dan tambahkan 2 gelas air serta garam, kemudian rebuslah sampai berubah warna.
- Setelah berubah warna, angkat rebusan daun sirih.
- Lakukan penyaringan, karena yang diambil hanya airnya saja.
- Diamkan beberapa menit.
- Apabila sudah dingin bisa diminum. Lakukan rutin setiap hari agar mata minus segera sembuh.
- Pijat Mata
Selain meminum jus wortel, kalian bisa melakukan gerakan memijat melingkar yang dilakukan di mata. Kalian bisa menggunakan jari tengah dan telunjuk yang digunakan untuk menekan mata.
Itulah 5 cara alami yang digunakan untuk menyembuhkan mata minus, tanpa melalui operasi mata. Hendaknya, kelima cara tersebut dilakukan secara rutin, sehingga mata yang minus pun segera bisa diatasi.

Cara Alami Tidak Berhasil, Lakukanlah Operasi!
Dalam dunia kedokteran, sudah sewajarnya bila operasi menjadi pilihan yang tepat sebagai cara mengurangi mata minus. Ada dua jenis operasi yang bisa dipilih untuk menyembuhkan mata minus, yakni PRK (photorefractive keratectomy) dan LASIK (laser in situ keramileusis). Sebenarnya, keduanya sama-sama bisa menyembuhkan mata minus. Namun yang paling terkenal dan sering dilakukan yakni operasi LASIK.
LASIK merupakan operasi penyembuhan mata minus menggunakan laser, yang bekerja dengan cara membantuk kornea bagian depan mata, sehingga saat ada cahaya yang masuk melalui kornea, bisa terfokus pada bagian retina di belakang mata. Namun, operasi LASIK ini juga membutuhkan beberapa syarat lho. Pertama, usia harus di atas 18 tahun. Kedua, tidak memiliki infeksi maupun katarak. Ketiga, orang yang sedang hamil tidak boleh melakukan operasi LASIK. Keempat, yang bisa dioperasi LASIK hanya gangguan mata minus, mata plus, dan mata silinder.
Meskipun operasi LASIK bisa mengurangi mata minus, namun tidak menjamin bahwa semua orang akan memiliki mata yang normal setelah operasi. Hal tersebut dikarenakan hasil operasi LASIK, tergantung dengan kondisi mata masing-masing. Selain itu, setelah melakukan operasi LASIK, tidak akan membuat matanya pulih dengan cepat. Setidaknya butuh sekitar 3 sampai 6 bulan untuk mata kembali pulih.

Kenali Gejala pada Mata Silinder
Mata silinder atau yang dalam istilah medisnya astigmatisma merupakan masalah pada bagian mata karena bentuk kornea mata yang dimiliki tidak memiliki lengkungan yang sempurna. Pada umumnya, mata yang normal memiliki permukaan kornea yang memiliki kelengkungan yang merata sehingga ketika cahaya datang, cahaya tersebut akan tersebar merata dan memberikan penglihatan yang jelas. Namun pada mereka yang memiliki mata tidak bulat sempurna, cahaya yang masuk tidak tersebar merata di seluruh bagian mata. Alhasil, penghilatan yang didapat akan menjadi buram dan tidak fokus. Perlu diketahui, astimga atau lebih populer dikenal sebagai mata silinder disebabkan karena kelengkungan yang tidak sempurna pada korne dan lensa mata. Banyak pakar kesehatan yang menyebut penyebab kelainan ini berasal dari bawaan sejak lahir, namun tidak sedikit juga yang menyebut kelainan ini berkembang karena penyebab lain seperti cedera mata, penyakit mata serta dampak setelah operasi mata.
Keratoconus juga dinilai sebagai penyebab mata silinder. Keratoconus sendiri adalah gangguan kesehatan yang membuat kornea semakin menipis dan berbentuk menjadi lebih kerucut. Selain beberapa penyebab yang telah disebut, mungkin anda juga pernah mendengar beberapa mitos yang menyebabkan silinder pada mata. Beberapa mitos tersebut yaitu seperti membaca dalam cahaya yang redup, menonton televisi dalam jarak yang sangat dekat, bermain hp atau komputer di ruangan yang gelap, dan lain sebagainya. Namun apabila ditinjau lebih jauh, beberapa mitos tadi merupakan isapan jempol belaka.

Gejala dan Ciri Mata Silinder
Gejala mata silinder atau astigmatisme biasanya dialami pada satu mata, namun tidak menutup kemungkinan apabila bisa terjadi pada keduanya. Selain sering terjadi pada satu mata, astigmatisme juga biasanya menyertai rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hiperopia).
- Rabun jauh (miopi). Di mana kondisi ini menyebabkan kornea terlalu melengkung atau mata menjadi lebih panjang dari umumnya. Reaksi yang ditimbulkan pada kondisi ini yaitu penglihatan yang kabur untuk objek yang jauh.
- Rabun dekat (hiperopia). Di mana kondisi ini menyebabkan kornea menjadi terlalu sediit melengkung atau mata menjadi lebih pendek dari umumnya. Reaksi yang ditimbulkan pada kondisi ini yaitu penglihatan yang kabur untuk objek yang dekat.
Pada kasus yang cukup ringan, astigmatisme biasanya tidak menunjukkan gejala yang mencolok. Reaksi yang terjadi biasanya hanya penglihatan sedikit kabur atau buram. Namun pada pada penderita yang parah, gejala yang ditimbulkan dapat berupa penglihatan yang buram pada jarak dekat maupun jauh. Selain gejala pada penglihatan yang buram, penderita juga dapat mengalami gangguan sakit kepala, mata lelah, dan penglihatan yang tidak stabil.
Sebelum mendiagnosis apakah mata silinder atau tidak, sebelumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan mata terlebih dahulu. Adapun pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan tes penglihatan. Pertama dokter akan meminta pasien untuk membaca huruf yang disediakan. Tes tersebut dilakukan untuk mengukur seberapa tajam penglihatan pasien. Cara yang kedua yaitu dengan mengukur kelengkungan kornea. Dokter akan menggunakan keratometer untuk bisa mengukur kelengkungan pada permukaan kornea. Dan untuk cara yang terakhir yaitu dengan menggunakan tes untuk megukur fokus cahaya.

Pengobatan Mata Silinder
Apabila anda merasakan beberapa gejala kelainan mata silinder, segera konsultasikan keluhan anda tersebut kepada dokter pengobatan mata. Biasanya, penderita mata silinder dapat ditangani dengan menggunakan kacamata atau lensa otak. Namun apabila silinder masih dalam tingkat yang ringan, pasien tidak butuh menggunakan alat bantu tersebut. Dalam pengobatan penderita mata silinder, ada tiga metode atau cara yang cukup populer. Ketiga cara tersebut yaitu dengan menggunakan alat bantu kacamata, lensa kontak serta operasi atau pembedahan.
- Menggunakan alat bantu kacamata atau lensa kontak. Pada kacamata khusus penderita mata silinder, anda dan pasien akan menjumpai desain melengkung untuk menangkal penglihatan yang terlihat kabur. Sekarang ini, ada juga kontak khusus bagi mata silinder yang biasa dikenal dengan toric. Dengan menggunakan lensa ini, cahaya yang diterima mata dapat dibelokkan secara benar ke arah mata. Perlu diingat, kacamata dan lensa kontak tidak akan menghilangkan silinder pada mata. Kedua alat bantu ini hanya akan membantu kemampuan penglihatan pasien.
- Lasik (Layer Assisted in situ Keratomileusis). Pada dasarnya, metode lasik adalah prosedur bedah yang digunakan pada penderita rabun jauh. Namun dengan seiring perkembangannya, Lasik ini sendiri sudah dapat diterapkan pada penderita rabun dekat dan mata silinder. Dengan prosedur ini, dokter akan menciptakan flap (pembukaan lapisan) tipis di bagian kornea. Pembukaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau laser. Walau sudah banyak orang yang telah melalukan prosedur ini, tidak sedikit juga pasien atau penderita yang tidak bisa melakukannya. Sekitar 30 persen pasien ditolak untuk melakukan operasi Lasik karena berbagai macam alasan.
- Lasek (Laser Assisted Subepithelial Keratomileusis). Cara ini merupakan prosedur khusus untuk penderita mata silinder. Dalam penerapannya, lapisan kornea yang lebih tipis dilipat ke belakang. Prosedur ini juga sangat tepat bagi penderita yang memiliki kornea yang tipis.
- Photorefractive Keratoctomy (PRK). Berbeda dengan prosedur sebelumnya, PRK ini biasanya diterapkan untuk memperbaiki penderita yang mengalami kelainan rabun jauh, rabun dekat, maupun mata silinder ringan hingga sedang. Selam operasi PRK berlangsung, ahli bedah akan menggunakan laser dalam upaya pembentukan kembali kornea.
- AK atau LRI (Astigmatic Keratomy). Perlu diketahui, AK adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk memperbaiki mata silinder. Pada penerapannya, prosedur yang dilakukan yaitu dnegan membuat satu atau dua sayatan pada bagian kornea yang paling curam. Operasi ini dapat dilakukan sendiri atau juga bisa digabung dengan prosedur PRK, Lasik, atau RK.
Walau mata silinder tidak akan sembuh tanpa tindakan operasi, kondisi silinder dapat dijaga agar tidak menjadi parah. Apabila anda memiliki hooded eyes dengan mata yang silinder, perhatikan tingkat stres anda. Terbukti, tinggnya stres pada bagian mata dapat memperburuk pada penderita mata silinder. Untuk mencegah agar tidak semakin parah, setiap penderita sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut. Hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu selalu memberikan waktu pada mata untuk beristirahat. Apabila anda seorang pekerja yang rutin menghadap komputer, cobalah untuk menerapkan 20-20-20. Hal yang kedua yaitu berkedip. Berkedip dinilai dapat mengurangi stres pada mata, selain itu berkedip juga dapat mencegah mata menjadi kering. Hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah pencahayaan. Pencahayaan buruk, baik kurang atau kelebihan cahaya dapat membuat mata menjadi tegang karena terlalu fokus. Oleh sebab itu, biasakan untuk menggunakan lampu LED yang cukup terang sewaktu anda melakukan bekerja atau beraktivitas. Mata adalah salah satu organ yang cukup penting, oleh sebab itu lebih baik menjaga dan merawatnya agar bisa selalu sehat dan tidak terjadi gangguan yang lebih parah.

Mengenal Penyakit Mata Beserta Pencegahannya
Mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat penting. Apabila mengalami kerusakan atau kebutaaan, seseorang tidak akan dapat menikmati dan merasakan keindahan alam semesta. Walau sudah mengetahui betapa pentingnya organ mata, tidak sedikit juga orang yang melupakan betapa pentingnya perawatan mata. Bila kita amati, organ mata sebenarnya sama seperti bagian tubuh lain yang sering terkena gangguan. Berbagai macam gangguan tersebut dapat berasal daari udara yang kotor (polusi), radiasi sinar matahari, radiasi karena layar komputer serta masih banyak lagi yang lain. Fakta yang ada, sekarang ini jumlah penderita pada penyakit mata terus mengalami peningkataan. Peningkatan tersebut terjadi paling besar di rentan usia 65 ke atas.
Secara umum, gangguan atau penyakit mata yang sering terjadi berupa penurunan fungsi penglihatan. Selain itu, ada juga yang menyebut gangguan tersebut menyebabkan mata merah. Beberapa penyakit mata yang cukup sering diderita masyarakat di seluruh dunia adalah katarak, glukoma dan infeksi. Dengan mengetahui angka peningkatan penderita penyaki mata yang terus meningkat, tidak mengherankan apabila terjadi peningkatan produk kesehatan, makanan obat, suplemen makanan, obat herbal untuk mata. Berbagai macam produk tersebut dapat berbentuk suplemen, makanan obat, maupun obat herbal. Selain kaya akan vitamin A, C dan E yang baik untuk mata, ada juga senyawa lain yang berperan pada kesehatan mata, yaitu Lutein, Zeaxanthin, dan Astaxanthin.

Perawatan Agar Terhaindar dari Penyakit Mata
Dengan mengetahui betapa pentingnya organ mata, tentu setiap orang harus menjaga kedua matanya dengan baik. Selain dengan mengonsumsi berbagai makanan atau suplemen yang baik untuk mata, masih banyak juga cara untuk merawat mata. Beberapa tips perawatan kesehatan yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit mata di antaranya seperti:
- Melakukan pemeriksaan mata setiap 12 bulan sekali. Apabila anda mengalami gangguan pada penglihatan, segera lakukan pemeriksaan. Perlu diingat, masalah penglihatan tidak bisa ditangani seiring semakin parahnya kondisi mata. Hindari juga untuk menggunakan lensa kontak atau kacamata yang tidak cocok. Menggunakan kedua alat bantu tersebut dengan kondisi yang tidak cocok, dapat menyebabkan sakit kepala.
- Menggunakan kacamata anti-uv. Sinar ultra violet adalah salah satu hal yang dapat membuat kerusakan serius pada mata. Cobalah untuk menggunakan kacamata yang dapat memantulkan paling tidak 98 persen radiasi uv untuk mencegah kerusakan pada mata.
- Rutin mengonsumsi berbagai bahan makanan yang memiliki nutrisi untuk mata. Vitamin dan kelompok antioksidan telah terbukti dapat mencegah terjadinya degenerasi makular dan pertumbuhan katarak. Selain dapat dapat menyehatkan mata, mengonsumsi berbagai macam nutrisi juga dapat menyehatkan kondisi tubuh anda.
- Penggunaan cahaya yang cukup. Perlu diingat, berkerja pada lingkungan atau tempat yang memiliki pencahayaan minim dapat membuat organ mata lelah. Arah cahaya yang paling sewaktu anda bekerja di komputer yaitu dari samping. Selain itu, kurangi cahaya terang monitor.
- Ingat waktu istirahat untuk mata. Untuk bisa mengurangi risiko terkena penyakit mata, alangkah lebih baiknya untuk mengistirahatkan mata apabila mata sudah seharian di layar komputer. Ketika sedang bekerja di layar komputer, cobalah untuk sesekali berpaling dari layar monitor dan berfokus pada sebuah objek yang jauh. Coba lakukan tindakan ini selama beberapa menit setiap 30 menit.
- Gunakan lensa kontak terbaik dan rawatlah dengan baik juga. Sekarang ini, banyak sekali lensa kontak yang berada di pasaran. Oleh sebab itu, cobalah untuk tidak sembarangan menggunakan dan mengganti lensa kontak dengan cepat. Apabila anda adalah seseorang yang menggunakan lensa kontak, perhatikan kebersihannya. Setiap kali akan menggunakan dan melepaskan kontak lensa, biasakan untuk membilasnya terlebih dahulu. Ketika anda akan tidur, ganti cairan kontak lensa tersebut di tempatnya.

Penyakit Mata yang Paling Umum Terjadi di Indonesia
Walau tingkat kasus kebutaan di umur produktif terbilang tidak begitu tinggi, tapi memperhatikan kesehatan mata adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain mengurangi terjadinya penyakit mata yang serius menjaga kondisi mata di umur produktif juga penting dilakukan untuk masa tua anda. Perlu diketahui, bentuk dan kondisi mata seseorang pada umumnya berbeda-bedal; ada yang hooded eyes dan ada yang lebar. Dengan beragam bentuk mata tersebut, setiap orang tentu memiliki cara dan tips yang berbeda dalam metode keperawatannya. Berbagai informasi mengenai cara perawatan sesuai dengan bentuk dan jenis mata dapat anda ketahui melalui informasi di artikel atau mengonsultasikannya dengan dokter mata. Masuk ke dalam bahasan penyakit mata yang sering terjadi di Indonesia, adapun daftar penyakit tersebut meliputi:
- Perlu diingat, katarak adalah salah satu penyebab kebutaan terbanyak yang ada di Indonesia. Tingginya penderita katarak ini disebabkan karena ketidaktahuan si penderita yang telah mengalami katarak. Penyakit mata katarak akan menyebabkan mata penderita menjadi berawan, sehingga penglihatannya akan kabur.
- Penyakit mata yang menyumbang kebutaan di Indonesia adalah glaukoma. Pada penyakit ini terjadi pengikisan yang merusak saraf optik pada mata. Glaukoma dapat dicegah dengan metode deteksi dini. Selain itu, apabila anda mengalami gejala penyakit ini, segera kunjungi dokter mata terdekat agar dilakukan penanganan yang tepat.
- Masalah refraksi. Pada penyakit ini, terjadi gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak terpusat ke retina. Kelainan ini dapat meliputi rabun dekat, rabun jauh, mata silinder, dan mata tua. Gejala umum yang tampak pada penderita ini yaitu terjadi ketidakmampuan dalam melihat benda dengan jelas. Selain itu, terjadi juga pandangan kabur dan berbayang hingga kepala pusing.
- Mata merah. Penyakit mata yang cukup sering terjadi di Indonesia adalah mata merah. Kondisi ini dapat terjadi akibat paparan asap polusi, alergi, paparan zat kimia, hingga karena infeksi. Mata merah dapat menyebabkan mata menjadi berwarna merah, terasa nyeri, mata gatal, mata berair, hingga pembengkakan. Apabila anda mengalami gejala ini, segera obati dengan menggunakan obat tetes mata.
Mata menjadi suatu organ penting yang tidak bisa dibiarkan ketika penderitanya mengalami gangguan, walaupun gangguan itu adalah gangguan kecil. Melakukan perawatan setahun sekali adalah salah satu bentuk kontrol bagaimana kondisi mata anda. Apabila ditemukan gejala dan gangguan, segera konsultasikan gangguan anda tersebut kepada dokter mata. Jangan pernah menganggap remeh gejala ringan yang terjadi pada mata. Selain karena kita tidak tahu apakah gejala tersebut adalah gejala yang benar-benar ringan, atau adalah gejala awal dari penyakit mata yang lebih parah. Jaga kebersihan mata anda. Jangan mengucek mata dengan kasar, terlebih ketika kondisi tangan anda kotor. Kondisi tangan yang kotor dan anda mengucek mata dapat menyebabkan kuman atau bakteri masuk ke dalam organ mata. Perhatikan juga kebersihan ketika anda adalah seseorang pengguna kontak lensa.